Senin, 06 Agustus 2012

Mengenal Enthok Lebih Dekat



Kalau kita sering jalan-jalan ke pasar burung, pasar tradisional, atau tempat pemotongan unggas, seringkali kita jumpai ternak enthok. Ternak yang bernama latin Chairina Moschata, atau sebutan lain seperti Muscovy Duck, Barbary Duck, itik manila ini memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita karena memang salah satu ternak lokal yang lebih dimanfaatkan sebagai penghasil daging yang cukup potensial. Keberadaannya ada sellau di sekitar kita, akan tetapi kita belum mampu mengangkat citranya dan mengusahakannya secara lebih professional.

Pangsa pasar enthok bisa dikatakan cukup baik untuk saat ini terutama untuk daerah-daerah yang terkenal dengan warung atau rumah makan yang menyajikan menu kuliner andalan dari daging enthok. Misalnya di daerah Kudus terkenal dengan masakan sweeke enthok, di Indramayu terkenal dengan masakan pedesan enthok, di Tambak-Banyumas terkenal dengan masakan sate dan gule bebek (yang sebetulnya adalah sate dan gule enthok), di Klaten terkenal dengan masakan rica enthok, di Jogja terkenal masakan slenget (semur enthok), demikian juga kebanyakan bebek goreng atau pecel bebek pada warung pecel lele Lamongan tepi jalan di banyak kota sebetulnya adalah enthok goreng. Sementara itu di Tegal juga terkenal dengan masakan kupat blengong, ketupat yang disajikan dengan daging dari blengong atau brati, yaitu hasil persilangan antara enthok dengan itik petelur (tiktok).

Untuk lebih menyakinkan anda bahwa peluang beternak enthok masih cukup menjanjikan, berikut akan kami berikan gambaran sisi kelebihan dan kekurangan dalam beternak komoditi yang satu ini :

Sisi kelebihan :

Tingkat konsumsi pakan enthok lebih sedikit dibandingkan dengan itik, tapi kalau dihitung konsumsi pakan total sampai umur panen (dengan asumsi berat sama antara enthok vs itik) maka bisa dikatakan hampir sama juga.
Moment tertentu seperti lebaran kemaren harga enthok terutama enthok jantan bisa tembus di harga Rp 120.000/ekor, padahal pada hari-hari biasa paling bisa laku antara Rp 60.000 - Rp 75.000/ekor nya
Daging enthok lebih tebal sehingga pada waktu dimakan lebih terasa dan aroma dagingnya juga tidak setajam daging itik
Pemasaran yang mudah, karena hampir setiap pedagang/pengepul keliling atau juga pasar tradisional mau menerima enthok
Hasil sampingan beternak enthok adalah bulunya yang bisa dipakai shuttle cock (40-50 hari sekali dicabuti)
Dari segi penyakit enthok lebih kuat dan tahan daripada ayam
Enthok merupakan pengeram terbaik saat ini, sehingga apabila anda mempunyai telur yang pada saat pengeraman di tinggalkan induknya, atau kejadian induknya mati mendadak maka telur tersebut bisa dititipkan pada enthok.

Sisi kekurangan :

Laju pertumbuhan enthok lebih lambat dibandingkan dengan itik sehingga panennya juga lebih lama.
Bibit enthok (DOD) memang lebih susah didapat karena masih mengandalkan pengeraman secara alamiah, sehingga kadang umur DOD yang tersedia juga beragam antara 1-4 hari
Harga DOD enthok jauh lebih mahal dibandingkan dengan DOD itik
Pada umur 1-10 hari (umur dod) tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan itik, mortalitas masih dianggap baik apabila tidak lebih dari 10%

Enthok termasuk dalam kelas burung yang mempunyai ukuran sedang sampai agak besar. Berat enthok jantan umur 6 bulanan bisa mencapai 3 kg, sedang yang betina 2 kg pada pemeliharaan ekstensif (umbaran). Sedangkan pada peliharaan secara intensif (terkurung) berat yang jantan bisa mencapai berat 5 kg dan yang betina 3 kg pada umur yang sama. Warna bulu enthok dominan putih semua atau dominan hitam sedikit putih atau kombinasi yang seimbang antara putih dan hitam. Enthok memiliki tonjolan kulit berwarna merah disekitar paruh yang biasa disebut karankula. Bentuk paruh gemuk tapi pendek, warna putih agak kemerahan. Kaki pendek dan gemuk, serta terdapat selaput renang diantara jari dengan warna abu-abu kehitaman. Ekor pipih, mendatar dan agak lebar.

Meskipun pandai terbang, enthok peliharaan hampir tidak pernah terbang jauh. Tapi jangan sekali-kali anda sesudah menyembelih lantas membiarkan begitu saja karena bisa jadi enthok yang telah anda sembelih hilang entah ke mana. Enthok hidup secara berkelompok, kalau berjalan terlihat nyantai, tidak pernah terlihat tergesa-gesa. Gerakan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (megal-megol=jawa) sehingga terlihat atraktif. Pada pemeliharaan ekstensif di perdesaan enthok jarang dikandangkan sehingga tidurnya pun disembarang tempat seperti di bawah pohon, di bahwa pohon pisang, di emperan rumah atau tempat lainnya. Enthok dibiarkan hidup bebas berkeliaran mencari makan sendiri di sungai-sungai, di sekitar saluran air, dan areal persawahan. Pakan alami enthok berupa aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan (rumput dan lain-lain). Pada pemeliharaan semiintensif, enthok cukup diberi pakan dedak dicampur sisa-sisa makanan kita atau limbah dapur.

Enthok tidak berisik (mengeluarkan suara), tidak seperti itik terutama itik petelur. Enthok betina mengeluarkan desisan dan desahan ketika sedang berjalan. Enthok jantan kadang-kadang mengeluarkan desisan keras sambil menggerak-gerakkan kepalanya maju mundur (nyosor=jawa), untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu. Enthok betina mampu bertelur hingga 15 butir bahkan lebih, kemudian mengerami telurnya selama 5 minggu. Periode mengeram enthok bisa dimaksimalkan sampai 2-3 kali. Enthok memiliki sifat ‘ngambek’ kalau telurnya diambil atau ketika pada waktu mengeram terganggu.

awal mula ternak entok

usaha ternak entok ini dimulai dari suatu kegagalan.....dulu saya beternak ayam kampung pedaging yang doc nya di order dari penjual-penjual doc ayam kampung online yang menjamur di mbah google,pertama tama order 300 ekor trus selama 2 bulan jalan eh ternyata cuma disisain sekitar 100 ekor yang idup...duh nasib!!semua mati karna SNOT yang merajalela waktu musim pancaroba....berarti emang gk cocok buat ternak ayam{ato emang gk bisa?}hehehehehe.
setelah surfing di internet,tanya sana sini akhirnya nemu juga unggas yang tahan penyakit yang namanya entok alias bebek muscovy.dimulai dari beli indukan babon 25 ekor dan pejantan 4 ekor alhamdulilah selama 3 bulan ini baik2 aja,ketika cuaca extrem kyk gini tapi entok aman2 aja.
kemarin netas 35 ekor dod,eh ternyata udah ada yg nawar 6000 per ekor.tapi saya tolak karena ingin mendalami usaha peterakan entok ini.harga entok juga lumayan bagus,untuk mentok umur 2 bulan didaerah banyuwangi bisa terjual dg harga 20rb rupiah,dibandingkan ayam kampung dg umur yg sama cuma bisa terjual paling mentok 17rb.......ehm akhirnya pesimis deh buat terjun di dunia permentokan,semoga usaha ini lancar.AMIIINNNN

Muscovy Duck – Bebek Manila


Muscovy duck  adalah unggas air yang termasuk dalam keluarga  (genus) Cairina (Cairina moschata) berasal dari Meksiko, Amerika Tengah  dan Amerika Selatan. Selain itu, unggas ini memiliki beberapa nama daerah seperti Indian Duck, Muscovite duck, Guenia duck, Turkish duck, Pato dll. Sedangkan dalam konteks kuliner, unggas ini disebut Bebek Barbary, dan di Pulau Jawa, Indonesia bebek ini dikenal dengan mentok (entoq) atau bebek Manila.
Penampilan
Bentuk tubuh bebek Muscovy memiliki perawakan sedang hingga besar. Di alam liar, berat Muscovy mencapai 3–7kg. Sedangkan di penangkaran, muscovy jantan dapat mencapai 10 kg. Secara fisik, bebek Muscovy memiliki ciri-ciri seperti berikut :
  • Kepala besar, pada kepala sebelah kiri dan kanan terdapat gumpalan kulit atau kutil berwarna merah terang.
  • Paruh pendek, sempit dan mendatar berwarna kekuningan
  • Leher pendek dan besar
  • Dada lebar dan besar
  • Kaki pendek, kuat berwarna jingga kekuningan
  • Sayap panjang dan kuat
  • Bulu-bulu, umumnya berwarna hitam bercampur biru, ada juga yang dominan  putih
  • Di alam liar, mereka dapat terbang jauh.
  • Ekor lebar dan pendek
  • Badan besar dan mendatar
  • Kuku panjang dan tajam
  • Kulit tubuh kuning
  • Pada pangkal paruh bagian atas terdapat daging tumbuh
 Perilaku dan Makanan
Satwa liar ini merupakan penghuni hutan rawa, danau, sungai dan lahan pertanian, dan pada waktu malam hari, unggas ini selalu bertengger di pohon. Spesies ini, merupakan hewan pemakan segala, sumber makanan mereka peroleh  dari permukaan air dangkal berupa ikan kecil, reptil, serangga, serta tanaman mudah ataupun biji-bijian.
Unggas ini tidak berisik seperti halnya perilaku itik domestik. Entoq betina mengeluarkan suara mendesis  seperti desisan ular. Sedangkan jantan akan mengeluarkan suara desisan tajam, sambil menggerakan kepala dan ekor, bila ada predator atau hewan pengganngu lainnya.
Kebiasaan Berkembangbiak
Perilaku kawin bebek muscovy  seperti bebek mallard, di mana pasangan mereka tidak bertahan lama. Saat betina mulai mengerami telur, jantan akan meninggalkannya dan bergabung dengan kelompok jantan lainnya. Biasanya betina bersarang pada lubang-lubang pohon. Setelah bertelur sekirar 8 – 16 butir, ia akan mengerami telurnya selama 35 hari. Selama itu puIa induk betina jarang meninggalkan sarang, kecuali untuk mencari makan atau air.
Pada dasarnya bayi itik muscovy memiliki sifat pracocial, artinya mereka lahir dengan mata terbuka dan bisa berenang, tetapi cuaca dingin dapat berakibat buruk dan mengancam kehidupan bayi ini. Setelah menetas dan keluar dari cangkangnya, mereka akan tetap bersama induknya untuk mendapatkan keh`ngatan. Mereka akan tinggal bersama induknya selam kurang lebih 10 – 12 minggu untuk dapat hidup mandiri.
Domestikasi
Di Indonesia, itik manila (entok) banyak dipelihara di daerah pedesaaan dan umumnya dimanfaatkan sebagai induk, untuk mengerami telur itik local ataupun telur ayam kampung.
 Bebek Muscovy peliharaan tidak dapat terbang jauh seperti Muscovy liar. Selain dimanfaatkan untuk mengerami telur itik local dan ayam, mereka juga dipelihara untuk diambil daging dan bulu-bulunya. Di pedasaan itik tidak dikandangkan tetapi dibiarkan berkeliaran bebas, mereka mencari makanannya sendiri, baik di danau, pantai, rawa atau sungai. Sering juga pemilikinya memberikan makanan tambahan berupa dedak padi dan makanan sisa serta sayuran.
Peternakan entok tidak berkembang seperti peternakan itik petelur local,  karena perkembangbiakan mereka lambat serta jumlah telur sedikit. Tetapi unggas ini sering dikawin silangkan dengan bebek domestic yang menghasilakan itik hibrida pedaging unggul yang disebut mule duck.
Mule duck
Itik serati, mule duck, moulard duck adalah sebutan untuk bebek  hibrida (perkawinan silang itik Anas platyrchynchos domesticus dengan muscovy Cairina moschata domesticus). Di Taiwan, salah satu mule duck yang banyak diternak, diperoleh dari hasil perkawinan silang antara bebek Kaiya betina, peking jantan dengan bebek Tsiaya, dan dengan bebek muscovy. Di Indosesia, itik serati ini merupakan hasil perkawinan silang antara itik alabio betina dengan muscovy jantan.
Masakan
Masakan daging entoq merupakan salah satu masakan yang disukai penduduk desa. Selain memiliki daging yang empuk, liat dan gurih, daging entok memiliki nilai gizi cukup lengkap dan tidak kalah dengan daging sapi, ayam , domba dan kambing.  Salah satu kelebihan lainnya adalah daging bebek mengandung lemak yang lebih rendah dari daging hewan di atas.
Bebek bakar atau bebek panggang merupakan hidangan bebek yang paling disukai. Di daerah Minahasa, daging bebek merupakan salah satu makanan favorit dan selalu ada dalam berbagai acara resepsi. Orang Manado menyebut masakan ini dengan nama Bebek Garo Rica. Hidangan ini berupa daging bebek yang di potong-potong dadu dengan berbagai bumbu dapur, seperti jahe, kunyit, garam, serai, daun jeruk nipis, daun bawang. kemangi, bawang merah, dan cabai pedas.